Tuesday, March 3, 2015

Catatan-Hati


Sekiranya,
Kita cinta kpd manusia,
Tak semestinya manusia cinta kpd kita,

Tetapi sekiranya,
Kita cinta kpd ALLAH,
Nescaya cinta ALLAH tiada penghujungya.
Sekiranya,
Kita cinta kpd manusia,
Kita akan cemburu kpd org yg
mencintai org yg kita cintai,
Tetapi sekiranya
Kita cinta kpd ALLAH,
Kita akan turut mencintai org yg
melabuhkan cintanya kpd ALLAH juga.
Ya ALLAH,
Andainya ada dia adalah jodoh
Yg ditetapkan oleh-Mu kpdku,
Maka,
Campakkanlah ke dlm hatiku,
Cinta kpdnya adlh keranaMU,
Dan campakkanlah ke dlm hatinya,
Cinta kpdku adlh krnMU.
Namun,
Andainya dia bukanlah jodoh yg
Ditetapkan olehMu kpdku,
Berikanlah aku kekuatan agar pasrah
Dlm mengharungi ujian,
Yg Kau berikan kpdku…

Friday, October 10, 2014

Poster

VIDEO



PICTURE

⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣⇣
  
Seaching for DJ Music on any event??? or Seaching Graphic Designer & I.T to design any graphics work & any I.T work???

Do please Email or WhatsApp to me: putera.msr@gmail.com @ 012-354 2423

Friday, August 22, 2014

Al-Fatihah untuk mangsa nahas pesawat Malaysia Airlines MH17 yang terhempas pada 17 Julai 2014. Semoga Allah menempatkan ruh mangsa bersama para solehin. Hari ini Malaysia berkabung dan memperingati mereka yang terkorban.... #MH17 

Tuesday, July 15, 2014

Hadits 24: Malu adalah Sebagian dari Iman

Alhamdulillah, pembahasan Hadits Shahih Bukhari kali ini memasuki hadits yang ke-24, biidznillah. Hadits ini masih berada di bawah Kitab Al-Iman (كتاب الإيمان).

Sebagaimana judul yang bab yang diberikan oleh Imam Bukhari pada hadits ini " باب الْحَيَاءُ مِنَ الإِيمَانِ " pembahasan hadits ini juga diberikan judul yang sama dalam bahasa Indonesianya, yaitu "Malu adalah Sebagian dari Iman"

Berikut ini matan (redaksi) hadits Shahih Bukhari ke-24:

عَنْ سَالِمِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ

Dari Salim bin Abdullah, dari ayahnya, ia berkata, "Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman.'"


Penjelasan Hadits
Ayah dari Salim yang dimaksud dalam hadits ini tidak lain adalah Abdullah bin Umar bin Khattab.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - مَرَّ عَلَى رَجُلٍ مِنَ الأَنْصَارِ وَهُوَ يَعِظُ أَخَاهُ فِى الْحَيَاءِ
Rasulullah SAW lewat di hadapan seorang Ansar yang sedang mencela saudaranya karena saudaranya pemalu

Kata يَعِظُ berarti menasehati, menakut-nakuti, atau mengingatkan. Dalam hadits Shahih Bukhari yang lain (bab adab, yang insya Allah akan kita bahas nantinya jika sampai di sana) disebutkan dengan kalimat وَهْوَ يُعَاتَبُ فِى الْحَيَاءِ (ia mencela sifat malu saudaranya). Mungkin dalam bahasa kita, laki-laki ini mengatakan "Engkau sangat pemalu" atau "Sifat malu itu membahayakanmu."

Ibnu Hajar Al Asqalani menjelaskan kemungkinan bahwa laki-laki tersebut sangat pemalu hingga ia tidak ingin meminta haknya. Karena itu ia dicela oleh saudaranya.

Namun ternyata, sikap laki-laki yang mencela atau menasehati saudaranya dari rasa malu itu tidak dibenarkan oleh Rasulullah SAW yang saat itu lewat di depan mereka.

دَعْهُ فَإِنَّ الْحَيَاءَ مِنَ الإِيمَانِ
Biarkan dia! Sesungguhnya malu itu sebagian dari iman

Inilah salah satu sifat Rasulullah. Bahwa beliau tidak membiarkan sesuatu yang salah di hadapannya. Beliau tidak mendiamkan sesuatu yang keliru, kecuali menegurnya. Sebaliknya, segala hal yang terjadi atau diucapkan di hadapan Rasulullah SAW, sedangkan beliau membiarkan atau mendiamkannya, maka itu dianggap sebagai persetujuan Rasulullah SAW yang memiliki legitimasi hukum di dalam Islam. Dalam istilah hadits yang demikian itu disebut "hadits taqriri" yakni persetujuan dari Rasulullah SAW.

Maka dalam hadits ini Rasulullah SAW mengingatkan bahwa yang benar justru adalah tidak menghilangkan rasa malu dalam diri saudaranya. Biarkan saja seseorang memiliki sifat malu. Ia adalah akhlak yang disunnahkan. Malu adalah sebagian dari iman.

"Kalaupun sifat malu itu menghalangi seseorang dari meminta haknya," tulis Ibnu hajar dalam Fathul Bari, "maka dia akan diberi pahala sesuai dengan hak yang ditinggalkannya."

Karena sifat malu itu, menurut Ibnu Qutaibah, "Dapat menghalangi seseorang untuk melakukan kemaksiatan sebagaimana iman."

Malu didefinisikan sebagai sikap menahan diri dari perbuatan buruk atau hina. Sifat malu ini merupakan gabungan dari sifat takut dan iffah (menjaga kesucian diri).

Pendapat lain mengatakan bahwa malu adalah takut akan dosa karena melakukan perbuatan yang tidak terpuji. Ada juga yang berpendapat bahwa malu berarti menahan diri karena takut melakukan sesuatu yang dibenci oleh syariat, akal, maupun adat kebiasaan. Pengertian yang disebutkan terakhir ini lebih umum dan mencakup definisi yang cukup luas.

Pelajaran Hadits
Diantara pelajaran hadits yang bisa kita ambil dari hadits di atas adalah sebagai berikut:
1. Kaum muslimin hendaknya selalu memiliki semangat untuk menasehati saudaranya, mengingatkannya dengan penuh kasih sayang, dan tidak berdiam diri dari kesalahan;
2. Salah satu sifat Rasulullah adalah meluruskan ketika ada kekeliruan yang beliau ketahui, dan membetulkan kesalahan yang beliau dapati. Sehingga ketika Rasulullah diam terhadap sesuatu yang diketahui beliau, maka itu berarti taqrir (persetujuan) dari beliau;
3. Hendaklah seorang muslim memiliki rasa malu dan menjaga sifat itu tetap ada pada dirinya;
4. Malu adalah sebagian dari iman.

Demikian penjelasan singkat hadits Shahih Bukhari ke-24. Semoga Allah memberikan hidayah kepada kita sehingga kita bisa menjadi hamba-Nya yang senantiasa memiliki semangat berdakwah dan memiliki rasa malu. Allaahumma aamiin.

Wallaahu a'lam bish shawab...

Friday, May 2, 2014

My Life is a Gift (Award) From god

Kau anugerah Tuhan yang tidak ternilai,
amanah yang dipertanggungjawabkan,
menjadi dambaan pasangan yang diijabkabulkan,
Permata hati harapan di masa hadapan.

Namun,
Itu semua bagi yang mensyukuri nikmat Tuhan,
Bagaimana pula nasib " Anugerah Tuhan" itu,
bagi mereka yang tidak menginginkannya,
tidak mendambakannya,
malah tidak terfikir untuk memilikinya,
BerTuhankan "nafsu",
Berkiblatkan "Syurga Dunia",
Berimamkan " Syaitan"
hingga sanggup "membuang" dan "membiarkannya" bersendirian..
entah hidup..entah mati...
semuanya tidak terlintas dihati...

Sedarlah dan bangkitlah wahai insan,
lihatlah sekitarmu...
lihatlah sekelilingmu..
hargailah " anugerah Tuhan" itu,
belalah nasibnya..
kasihi mereka..
mungkin..
"dia" bukan anak kita..
"dia" bukan adik kita..
"dia" bukan saudara kita...
Tetapi "dia" amanah Tuhan..
dan pemimpin generasi masa akan datang...
Sesungguhnya...
Kita juga bermula dari seorang "anak" anugerah Tuhan

Monday, July 1, 2013

Lelaki soleh idaman wanita?

Tatkala seorang jejaka memandang cermin, apa yang selalu difikirkan adalah "handsome kah aku?", "adakah otot-otot aku semantap Arnold Schwarzenegger?" dan seumpamanya.




Apa kata selepas ini, kita bertanyakan soalan berikut ketika memandang cermin :

1. Adakah aku sentiasa taat kepada Allah dan Rasullulah?

2. Adakah jihad Fisabilillah adalah matlamat dan program hidup aku?

3. Adakah mati syahid adalah cita-cita hidup tertinggi aku?

4. Selama ini, adakah aku sabar dalam menghadapi ujian dan cabaran daripada Allah?

5. Ikhlaskah aku dalam beramal?

6. Adakah kampung akhirat menjadi tujuan utama hidupku?

7. Takutkah aku kepada ujian Allah dan ancaman-Nya?

8. Adakah aku selalu memohon ampun atas segala dosa-dosaku?

9. Adakah aku zuhud dengan dunia tetapi tidak meninggalkannya?

10. Adakah solat malam menjadi kebiasaanku?

11. Adakah aku bertawakal kepada Allah atau aku kerap mengeluh?

12. Adakah aku kerap memberikan infaq di waktu senang mahupun sempit?

13. Berusahakah aku untuk menerapkan nilai kasih sayang sesama mukmin dan ukhwah di antara mereka?

14. Kuatkah aku amar maaruf dan nahi munkar?

15. Adakah aku sangat kuat memegang amanah, janji dan kerahsiaan?

16. Adakah aku seorang pemaaf?

Andai jawapan kepada persoalan-persoalan di atas adalah positif belaka, maka anda memiliki ciri-ciri lelaki soleh idaman wanita!




 Saya berjanji untuk sesiapa & Tuhan, saya akan menjadi seorang lelaki impian anda & seorang lelaki soleh idaman anda...

Sunday, May 26, 2013

REMAJA & CINTA => MENGAPA SELALU FIKIR TENTANG CINTA DAN HATI?

Hati dan perasaan cinta merupakan satu fitrah insaniah tidak kira sesiapapun. Manusia perlukan cinta dan memerlukan kasih sayang. Perasaan untuk mencintai kepada lawan jantina memang tidak dinafikan, ia merupakan sesuatu yang perlu bagi setiap manusia.
Tapi, mengapa kita terlalu sibuk memikirkannya?
Adakala setiap masa dan waktu kita fikirkannya,
Sampai satu tahap, jika sentiasa memikirkan hal ini, kita pasti akan terjebak dalam "couple".Bukankah couple itu sebuah jalan yang penuh dengan liku-liku yang salah?
Jika anda masih belum mampu, jangan sekali bermain dengan perasaan. Ia tidak akan membawa kemana-mana. Perjalanan masih terbentang jauh.
Jodoh?
Bukankah Jodoh itu telah ditetapkan oleh-Nya?
Anda punyai misi untuk islam. Mengapa mudah goyah kepada perasaan dan cinta. Ramai yang mengatakan "aku mahu berkahwin, bernikah" tetapi dimanakah persediaan kita? untuk menjadi isteri kepada seorang suami atau suami kepada seorang isteri?
Ia bukanlah sebuah perkara yang mudah. Adakah ia hanya sebuah keseronokan? Untuk merealisasikan mimpi indah? Tidak. Ia satu tanggungjawab yang akan ditanya oleh Allah SWT suatu ketika nanti. Adakah kita telah melaksanakan tugas sebagai khalifah dengan sebaik-baiknya
Mari Menjadi Hamba kepada pencipta
 Menjadi sebaik-baik hamba memerlukan pengorbanan bukan hanya pada kata-kata. Jika kita imbas kembali bagaimana sahabat-sahabat rasulullah yang sentiasa memperbaharui dan meningkatkan Iman mereka. Keyakinan mereka adalah di tahap yang tinggi. Mereka melihat syurga di hadapan mereka. Amal yang mereka lakukan adalah semaksimum yang mungkin.
Bukan seperti kita? Mengimpikan syurga tetapi kita hanya bermimpi tanpa mempertingkatkan amal. Sedarlah! Hidup ini satu perjuangan. Jadi, berusahalah Untuk Menyihatkan IMAN!
Jangan terlalu fikirkan cinta
Cinta dan perasaan satu keperluan. Tetapi kita mesti pandai menguruskannya. Bercintalah tetapi melalui jalan-jalan yang Islam telah tunjukkan. Buat persediaan, dan lakukan ta'aruf  dan seterusnya. Islam itu dipenuhi cinta dan kasih sayang, tapi banyak cinta dan kasih sayang yang menyimpang dari islam kerana kita tidak menghayati Islam sepenuhnya.
Jom sama-sama kita mencari cinta dan RedhaNya.
Lihatlah cinta yang sebenar ini!
Dari Abu Hurairah r.a katanya, Rasulullah s.a.w bersabda:
"Sesungguhnya ALLAH TA'ALA berfirman pada Hari Kiamat kelak; mana orang-orang yang saling mencintai kerana keagungan-KU? Hari ini KU-naungi mereka, di mana tidak ada naungan yang lain selain naungan-KU."